Selasa, 31 Maret 2015

"sepakat dengan tawa" (Moh. Zakir Maulidi, S.H.)



sepakat dengan tawa

saudara-saudara anggota yang terhormat
dalam konsep sumpah jabatan terbaru
diusulkan penambahan satu paragraf baru yang berbunyi

demi Tuhan Yang Maha Esa
terkutuklah saya, isteri, anak-anak serta keluarga saya 
apabila dalam melaksanakan tugas lebih mementingkan pribadi dari pada rakyat 
dan sengsaralah saya dunia akhirat apabila saya korupsi

semua saling memandang
tak bersela lama ruangan yang maha luas itu mendadak sempit
tak muat menampung riuh ramai 
diskusi pinggiran

saudara-saudara 

ini baru usulan
sekarang saya silakan
yang mendukung opsi penambahan kalimat tersebut untuk berdiri

tak satupun berdiri
pantatnya terpaku di alas kursi

bak pertapa bermeditasi

baik
sekali lagi silakan
yang mendukung opsi penambahan kalimat tersebut untuk berdiri

sepi kuburan

hadirin duduk mematung nisan 
pimpinan tegak mendongak dagu
matanya bandulan jam tua liar mendadu

baik
saya kira cukup 
selanjutnya silakan
yang tidak mendukung opsi penambahan kalimat tersebut untuk berdiri


anggota dan pimpinan rentak berdiri
semua saling memandang
tak bersela lama ruangan yang maha luas itu mendadak sempit

tak muat menampung riuh ramai  
gemuruh tawa tak jelas makna
gemanya sembilu di lorong sunyi
palu diketuk tiga kali


Kandangan, 24 Juli 2014

Tidak ada komentar: